Optimalkan Masa Mudamu

Waktu berjalan begitu cepat, sampai kau tak sadari waktu telah berlalu meninggalkan kenangan-kenangan indah, tertulis dalam lembaran-lembaran diary, tertuang dalam catatan-catatan rapi, yang akan dikenang selalu di dalam hati. Waktu, adalah maut. Waktu bak maut yang selalu mengintaimu, mengawasimu, bahkan berlari mengejarmu. Ketika kau merasa waktu yang kau pergunakan terasa kurang, kau pasti akan meminta “Andaikan satu hari lebih dari 24 jam”, tanpa kau sadari itu berarti waktu sedang memburumu. Ketika tugas tak dapat kau kerjakan sesuai dengan waktunya, itu lah peran waktu sebagai mautmu.

Terlepas dari salah atau benar, sejatinya manusia produktif akan lebih cenderung menghargai waktu dibandingkan manusia pemalas. Potensi diri seseorang akan keinginan untuk menghargai waktu sangatlah tergatung pada kondisi dari masing-masing individu. Tidak banyak dari kita yang mengetahui, apa penyebab malas yang timbul di diri kita, baik itu bersifat eksternal maupun internal. Maka dari itu sangatlah penting mengetahui penyebab malas di dalam diri, agar kelak dapat di rubah maupun diantisipasi.

Lingkungan dapat mempengaruhi mood seseorang. Tidak hanya lingkungan pengaruh malas yang dianut sejak kecil juga dapat mempengaruhi kemalasan seseorang. Lingkungan yang selalu mendukung seseorang untuk melakukan kegiatan sesuai dengan waktunya tentu akan mempengaruhi dirinya bahkan mengubah dirinya untuk senantiasa melakukan sesuatu tepat pada waktunya. Namun sebaliknya, jika lingkungan memang tidak mendukung bahkan acuh tak acuh, tentunya akan mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang, dan karenanya terbentuklah pribadi malas yang tidak peduli dan tidak bisa menghargai waktu.

Jika kemalasan sudah melekat pada diri seseorang sejak kecil, sekecil apa pun itu, sesungguhnya ia memiliki potensi dan keinginan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan waktunya, yang diperlukan adalah motivasi untuk menggerakkan jiwanya untuk melakukan sesuatu tepat waktu. Dan motivasi itu dapat diperoleh dari lingkungannya. Sehingga, berada dalam lingkungan yang mendukung sangatlah diperlukan untuk membangun good mood.

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Bait lagu milik Nidji di atas bisa menggambarkan kepada kita bahwa meraih impian harus dengan kerja keras. Berlarilah, sampai engkau meraihnya. Impian itu tidak bisa didapatkan dengan mudah, mempersiapkannya dari sekarang untuk meraih impian yang cemerlang di masa yang akan datang adalah suatu keharusan.

Meraih impian di saat remaja. Remaja adalah masa transisi, perubahan status dari anak-anak menjadi dewasa. Saat remajalah manusia menjadi produktif. Segala sesuatu dapat dilakukan dengan baik, walaupun tentunya itu semua sangat dipengaruhi oleh kemauan individu masing-masing. Remaja yang mau bekerja keras akan sangat di harapkan di masyarakat. Masa muda berhubungan dengan masa tua, dan umumnya berbanding lurus antara keduannya.  Bila masa mudanya digunakan untuk bersantai-santai tidak bisa menghargai waktu, begitu pula yang akan terjadi di masa tuanya, tetapi sebaliknya, jika masa muda digunakan untuk melakukan banyak aktivitas dan bisa menghargai waktu tentulah masa tuanya bisa dan akan sangat menjaga waktu.

Sekali lagi, masa muda adalah masa yang sangat produktif untuk mengoptimalakan potensi diri. Impian-impian di masa yang akan datang dapat dipersiapkan sejak berada dalam masa transisi/masa muda tersebut.

Segala sesuatu dapat dilakukan dengan baik ketika masih dalam tahapan “muda”. Kekuatan fisik masih lah sangat optimal, fikiran pun mesih cemerlang ketika harus memikirkan suatu solusi atau tidakan, atau pun kemauan dan keinginan yang sangat keras untuk mendapatkan sesuatu, juga ditemui di masa muda (remaja). Bila kita cerdas kita tdak akan menyianyiakan masa muda dan akan melakukan segala sesuatau sebelum masa tua menjemput. Kita akan mengoptimalakan masa emas ini, dengan lebih bisa menghargai waktu. Tidak menyianyiakan waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna, atau pun menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan adalah bukti bahwa kita sudah berada di depan gerbang dan siap menjemput impian.
Tidak akan mudah dan cepat dalam meraih impian. Berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya. Berlarilah mengejar impian! Yakinlah akan impian itu. Semuanya membutuhkan proses, maka nikmatilah proses itu.

Menikmati proses walau harus bersusah payah mengerahkan seluruh kekuatan untuk meraih cita-cita. Melakukan yang terbaik di masa muda sebelum datang masa tua. Melakukan yang terbaik maka yang akan didapatkan pun adalah yang terbaik. Semangat dan pantang menyerah adalah kuncinya dan yang pasti doa, sebagai pegangan kunci itu.
Menghargai waktu di masa emas dan bersiap melejitkan potensi.


Manjadah wajadah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi untuk Anak Jalanan