Pencerah Diri

Malam telah larut, Tapi kau masih terjaga matamu yang merah pertanda bahwa kau sangat lelah Tubuhmu yang kecil, tersembunyi di antara motor-motor dan mobil yang sedang berbaris rapi menunggu lampu hijau Kau relakan tidur di jalan tanpa atap dan tanpa dipan tanpa selimut apalagi bantal Wahai anak jalanan, Tubuhmu yang kurus, lemah, dan kusam Menjadi pertanda bahwa hidupmu sangat sulit Wahai anak jalanan, andaikan kau tahu betapa Allah sayang padamu Ia berikan kelebihan padamu Sehingga pada ganasnya kedinginan malam kau masih bisa bekerja untuk mencari sesuap nasi Betapa Allah sayang padamu, disaat orang lain tidak berani menantang panas kau bahkan tak pernah mengeluh dengan teriknya panas matahari Wahai anak jalanan, kehidupan ini sulit, cobaan dan unjian akan senantiasa menyertai kita Kuncinya harus selalu ikhtiar dan tawakal ingat, Allah Maha Kaya... Mungkin bukan beras dunia yang akan kau nikmati sampai kau kenyang, siapa tah

Hm.... nyam-nyam... Inilah dia makanan khas Vietnam, negara di sebelah utara wilayah Asia Tenggara. Namanya, Pho Bo. Terbuat dari mi putih yang dipadukan dengan kuah. Bentuknya hampir mirip dengan Soto di Indonesia, namun, Pho Bo memiliki mie putih yang lebih besar, dan kuahnya pun tanpa kunyit jadi warnanya bening. Pho Bo biasanya dihidangkan dengan lalapan seperti gambar di atas, terdiri dari toge besar dan dedaunan. Seperti soto, jeruk nipis menjadi sajian pelengkap -bagi yang suka. Di Vietnam tidak ada sambal uleg, kalau  ingin pedas tinggal menambahkan irisan cabai di dalamnya. Satu lagi yang tidak boleh terlewatkan ketika makan Pho Bo, bentuknya seperti roti, gorengan dari tepung ini rasanya hambar, kalau dimakan ya cukup untuk mengganjal perut. Kalau ini lemon tea. Di Vietnam akan dijumpai banyak orang minum dengan es, dari susu sampai kopi semuanya dihidangkan dengan es. termasuk minuman yang satu ini, lemon tea. Yang sangat terlihat berbeda dari lemon tea yan

Pemandangan alam yang begitu memesona... Ini adalah jalan menuju rumah mbah Maridjan, sang juru kunci merapi. Kala Merapi santer terdengar karena  aktivitasnya, nama mbah Maridjan pun kerap terdengar membersamainya sebagai juru kunci Merapi alias si empunya Merapi. Saat Merapi meletus tanggal 26 Oktober 2010, mb Maridjan adalah salah satu yang menjadi korban keganasan semburan awan panas merapi ketika itu. Rumah mbah Maridjan tersapu oleh gansnya wedus gembel (awan panas), dan saat ditemukan tubuh mbah Maridjan berada di dalam rumah tersebut dalam posisi sujud. Saat ini, rumah sang juru kunci merapi pun dijadikan obyek wisata, yang menyughkan keindahan alamnya dibarengi dengan isu-isu historik mbah Maridjan yang legendaris. Untuk mecapai lokasi tersebut, pengunjung dapat mengakses jalan darat menggunakan transportasi darat menuju desa Kinahrejo, Cangkringan, Kaliurang. Sampai di depan pintu gerbang desa sebelum masuk, pengunjung diminta untuk memarkirkan kendaraannya,