Wahai Dai, Jangan Lupa! Ujian adalah Sunatullah




Jalan dakwah merupakan jalan yang berliku dan penuh kerikil berbatu. Menyeru kepada jalan Allah swt (red:dakwah) akan selalu dipenuhi pertentangan dan penolakan yang membuatnya semakin sulit dilalui. Sebagaimana Rasulullah yang mengalami berbagai penolakan dari kaum yang didakwahinya, bahkan ancaman yang berujung penganiayaan. Begitu memilukan dan menyayat hati, tatkala orang yang dicintai semua umat muslim ini mengalami berbagai penyiksaan. Penyiksaan itu dilakukan oleh kaumnya sendiri, Quraisy, dan beberapa bani seperti Tsaqif dan Hawazin.

Benar bahwa Allah menciptakan manusia berada dalam keadaan yang susah dan payah, sebagaimana yang termaktub dalam firmannya, surah Al Balad ayat  yang berbunyi

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.

Keadaan susah dan payah ini merupakan ujian yang telah ditakdirkan Allah untuk seluruh umat manusia. Karenanya, ujian ini adalah sunatullah yang dapat menimpa siapapun yang hidup di dunia ini, seperti yang dijelaskan dalam surah Al Mulk ayat 2, yang berbunyi

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa dan Maha Pengampun.

Sehingga, cobaan merupakan hal yang lumrah terjadi pada manusia yang masih hidup di dunia ini. Karena Allah swt ingin melihat siapa diantara hamba-hambanya yang paling baik amalnya, yang Allah anggap pantas mendapatkan balasan surga. Ujian diibaratkan sebagai ‘tes kelayakan’, apakan seseorang pantas diberikan balasan surga atau sebaliknya.

Bagi para penyeru jalan Allah swt (red: dai), ujian yang datang bukanlah merupakan halangan dan bisa dijadikan pembenaran untuk menghentikan dakwah. Karena ujian merupakan tabi’at dakwah, dimana adanya dakwah akan memunculkan berbagai macam ujian, dan ujian ini adalah bagian dari dakwah itu sendiri. Orang yang mengaku beriman tentu akan mendapatkan ujian karena Allah ingin mengetahui diantara mereka yang benar-benar ikhlas berjihad karena-Nya. Seperti dalam firman Allah swt surah At Taubah ayat 16 yang berbunyi,

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja) sedang Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad diantara  kamu, dan tidak mengambil teman setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ujian tentu tidak hanya kesulitan atau keburukan. Ujian juga dapat berupa kebaikan. Dengan ujian berupa kebaikan ini, diharapakan agar para dai tetap bersyukur dan tidak lantas menyombongkan diri dengan semua kebaikan yang telah diberikan Allah kepadanya.  Dai harus tetap selalu tawadu dalam menjalankan panggilan dakwah,

Para dai diharapkan dapat selalu bersabar dan tawadu menghadapi ujian dalam berdakwah. Seperti dalam surah Al Baqarah ayat 155, dimana Allah akan memberikan ujian berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan Allah akan memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar. Dengan kesabaran inilah jiwa dan mental yang kuat di diri para dai dapat dibentuk. Para dai tidak boleh berkecil hati ataupun sedih menghadapi ujian, karena sekali lagi ujian merupakan sunatullah. Sehingga, para dai harus tetap bersemangat dan istiqamah serta menujukkan kualitas dakwah yang baik. Karena Allah akan selalu menyertai orang-orang yang berbuat baik.

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al Ankabut: 69)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi untuk Anak Jalanan